Trend Batu Akik yang kembali booming beberapa bulan belakangan, nampaknya membawa berkah tersendiri bagi segelintir orang. Mulai dari pedagang batu akik, pengasah batu cincin, hingga pengrajin ring emban atau ikat cincin pun cukup kewalahan dalam melayani pesananan. Bahkan tak jarang beberapa orderan pun sering ditolaknya mengingat menumpuknya pesanan yang harus diselesaikan dalam waktu yang sama.
Seperti halnya para pengrajin Cincin Tempahan yang terdapat di Kota Bukittinggi Sumatera Barat, yang mana biasanya mereka hanya sanggup menyelesaikan pembuatan 1 buah Tangkai / Gagang Cincin dalam sehari, saat ini mereka dituntut untuk bisa menyelesaikan beberapa orderan yang masuk secara bersamaan.
Tempah Cincin atau Cincin Tempahan merupakan hasil kerajinan Emban / Ikat Cincin yang mana proses pembuatannya dilakukan secara manual. Proses pembuatannya biasanya dimulai dari tahap peleburan bahan baku, membentuk hingga seperti sebuah cangkok (cincin kasar), sampai kepada mengukir sesuai dengan bentuk pola atau motif yang diinginkan. Dan biasanya semakin tinggi tingkat kerumitan bentuk motif yang dikerjakan, maka akan semakin mahal pula harganya.
Didalam aplikasinya, para pengrajin cincin tempahan asal Kota Bukittinggi biasanya menggunakan bahan logam asli yang kemudian ditempah hingga menjadi sebuah cincin perhiasan, dimana bahan yang digunakan biasanya berasal dari Emas, Suasa, Perak, Titanium dan berbagai jenis logam lainnya. Bahkan Koin Ringgit Malaysia pun juga tak luput mereka gunakan. Dan semua itu kembali lagi, tergantung dari pesanan para pelanggan.